KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat ALLAH SWT yang
telahmemberikan kesehatan, kekuatan, dan juga melimpahkan rahmat-Nya
kepadaPenulis sehingga Penulis telah dapat
menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul” Kapasitor” Shalawat beserta
salam Penulis doakan agar ALLAH SWT senantiasa melimpahkan salam kepada
Rasulullah SAW, punkepada keluarga serta sahabat beliau. Tugas ini merupakan
salah satu syarat untuk memenuhi kewajiban sebagai mahasiswa. Atas bantuan yang
Penulis peroleh selama membuat makalah ini Penulis menyelesaikan tugas ini dari
awal sampai akhir, maka pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih
kepada :1. Keluarga terutama Ayah dan Ibu yang Tersayang 2. Dosen Pembimbing
Mata Kuliah 3. Serta teman-teman seangkatan yang telah membantu kelancaran
dalam pembuatan Laporan Makalah Resistor ini. Penulis menyadari bahwa tugas
makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh sebab itu Penulis mengharapkan
kritik dan saran yang konstruktif, agar dapat menjadi pelajaran bagi Penulis
dan juga demi kesempurnaan pada masa-masa yang akan datang. Semoga Makalah Resistor
ini bermamfaa tuntuk kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr.
Wb.
Palembang, 16 mei 2012
Penulis
I. Latar Belakang
Resistor
adalah komponen elektronik
dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan
listrik di antara kedua kutubnya, nilai
tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan.
Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik,
dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat
dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang
dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik
utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit
hibrida dan papan sirkuit cetak,
bahkan sirkuit terpadu.
Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor
harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak
terbakar.
2. Tujuan Penelitian
Tujuan pembuatan
makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui tentang resistor
2. Fungsi resintor terhadap rangkaian
3. Bahan-bahan yang terkandung didalam resistor
4. Mengetahui penandaan pada resistor.
5. Mengetahu nilai-nilai pada setiap warna pada resistor
6. Mengetahui jenis-jenis resistor.
3. Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa
bisa lebih tahu lagi tentang resistor dan jenis-jenisnya.
2. Sebagai referensi
untuk adik-adik tingkat nanti.
4. Tinjau Pustaka
4.1 Pembahasan
Resistor adalah komponen elektronika
yang berfungsi untuk menghambat arus listrik dan menghasilkan nilai resistansi
tertentu. Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam
disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut.
Resistor memiliki beragam jenis dan
bentuk. Diantaranya resistor yang berbentuk silinder, smd (Surface Mount
Devices), dan wirewound. Jenis jenis resistor antara lain komposisi
karbon, metal film, wirewound, smd, dan resistor dengan teknologi film
tebal. Resistor yang paling banyak beredar di pasaran umum adalah resistor
dengan bahan komposisi karbon, dan metal film. Resistor ini biasanya berbentuk
silinder dengan pita pita warna yang melingkar di badan resistor. Pita pita
warna ini dikenal sebagai kode resistor.
Dengan mengetahui kode resistor kita dapat mengetahui nilai resistansi
resistor, toleransi, koefisien temperatur dan reliabilitas resistor tersebut.
Tutorial ini akan menjelaskan kode kode resistor yang banyak beredar di
pasaran.
Resistor
komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung
dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi
dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang
tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif
dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna dari
harganya.
Unsur
resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya keramik). Resin digunakan untuk melekatkan campuran. Resistansinya
ditentukan oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan isolator. Resistor
komposisi karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an, tetapi sekarang tidak
terlalu populer karena resistor jenis lain mempunyai karakteristik yang lebih
baik, seperti toleransi, kemandirian terhadap tegangan (resistor komposisi
karbon berubah resistansinya jika dikenai tegangan lebih), dan kemandirian
terhadap tekanan/regangan. Selain itu, jika resistor menjadi lembap, bahang
dari solder dapat mengakibatkan perubahan resistansi yang tak dapat
dikembalikan.
Walaupun
begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak pernah diberikan tegangan lebih
ataupun panas lebih. Resistor ini masih diproduksi, tetapi relatif cukup mahal.
Resistansinya berkisar antara beberapa miliohm hingga 22 MOhm.
4.2 Fungsi dan kegunaan
Fungsi dan kegunaan resistor pada rangkaian
a.
Sebagai pembagi arus
dan pembagi tegangan
b.
Sebagai penurun
tegangan
c.
Sebagai penghambat
arus listrik.
Untuk
menyatakan resentasi dan sebaliknya disertakan batas kemampuan dayanya.
Berbagai resistor dibuat dari berbagai bahan-bahan yang berbeda dan sifat-sifat
yang berbeda. Spesifik yang lain yang harus diperhatikan dalam memilih resistor
pada suatu rancangan selain besar resentasinya adalah besar watt-nya karena
resistor bekerja di alirin arus listrik maka akan terjadi disipasi daya berupa panassebesar
W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkansemakin besar kemampuan disipasi daya resistor
tersebut. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20
watt. Resistor yang memiliki disipasidaya
5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang
berbentuk silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsung
dibadannya, misalnya100*5W. Resistor dalam
teori dan prakteknya di tulis dengan perlambangan huruf R. Dilihat dari ukuran fisik sebuah resistor yang
satu dengan yang lainnya tidak berarti sama besar nilai
hambatannya. Nilai hambatan resistor di sebut resistansi.
4.3. Macam-macam resistor sesuai dengan
bahan dan konstruksinya
Bedasarkan jenis dan bahan yang dugunakan untuk membuat resistor dibedakan menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam.Sedangkan resistor arang dan
resistor oksida logam berdasarkan susunan yangdikenal resistor komposisi
dan resistor film. Namun demikian dalam perdagangan resistor-resistor
tersebut dibedakan menjadi resistor tetap (fixed resistor) danresistor variabel. Pengunaan untuk
daya rendah yang paling utama adalah jenistahanan tetap yaitu tahanan
campuran karbon yang dicetak. Ukuran relatif semuatahanan tetap dan tidak tetap berubah terhadap rating daya (jumlah watt), penambahan
ukuran untuk meningkatkan rating daya agar dapat mempertahankanarus dan rugi
lesapan daya yang lebih besar.
Tahanan yang berubah-ubah seperti
yang tercantum
dari namanya,memiliki
sebuah terminal tahanan yang dapat diubah harganya dengan memutar dial, knob,
ulir atau apa saja yang sesuai untuk suatu aplikasi. Mereka bisamemiliki
dua atau tiga terminal, akan tetapi kebanyakan memiliki tiga terminal.Jika
dua atau tiga terminal digunakan untuk mengendalikan besar tegangan, maka biasanya di sebut
potensiometer. Meskipun
sebenarnya piranti
tiga terminaltersebut dapat
digunakan sebagai rheostat atau potensiometer (tergantung pada bagai mana
dihubungkan), ia
biasa disebut
potensiometer bila
daftar dalammajalah perdagangan
atau diminta untuk aplikasi khusu.
Kebanyakan potensiometer
memiliki tiga terminal. Dial, knob, dan ulir pada tengah
kemasannya mengendalikan gerak
sebuah kontak yang dapat bergerak
sepanjang elemen hambatan yang dihubungkan antara dua terminal luar.Tahanan antara terminal luar selalu tetap pada harga
penuh yang terdapat pada potensiometer, tidak terpengaruhi pada posisi lengan geser. Dengan kata laintahanan antar terminal
luar untuk potensiometer
1M? akan selalu 1M?, tidak adamasalah bagaimana kita putar elemen kendali. Tahanan
antara lengan geser dansalah satu terminal luar dapat diubah-ubah dari harga
minimum yaitu nol ohmsampai harga maksimum
yang sama dengan harga penuh potensiometer tersebut.Jumlah tahanan antara
lengan geser dan masing-masing terminal luar harus samadengan besar tahanan
penuh potensiometer. Apabila tahanan antara lengan geser dan salah satu
kontak luar meningkat, maka tahanan antara lengan geser dan salahsatu terminal
luar yang lain akan berkurang
4.4. Bahan-bahan yang terkandung didalam resistor antara
lain :
1. Film karbon
Selapis
film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator, dan potongan memilin dibuat untuk membentuk jalur
resistif panjang dan sempit. Dengan mengubah lebar potongan jalur, ditambah
dengan resistivitas karbon (antara 9 hingga 40 µΩ-cm) dapat memberikan
resistansi yang lebar[1].
Resistor film karbon memberikan rating daya antara 1/6 W hingga 5 W pada
70 °C. Resistansi tersedia antara 1 ohm hingga 10 MOhm. Resistor film
karbon dapat bekerja pada suhu di antara -55 °C hingga 155 °C. Ini
mempunyai tegangan kerja maksimum 200 hingga 600 v.
2. Film logam
Unsur
resistif utama dari resistor foil adalah sebuah foil logam paduan khusus
setebal beberapa mikrometer. Resistor foil merupakan resistor dengan presisi
dan stabilitas terbaik. Salah satu parameter penting yang memengaruhi
stabilitas adalah koefisien temperatur dari resistansi (TCR). TCR dari resistor
foil sangat rendah. Resistor foil ultra presisi mempunyai TCR sebesar
0.14ppm/°C, toleransi ±0.005%, stabilitas jangka panjang 25ppm/tahun, 50ppm/3
tahun, stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1μvolt/°C, desah -42dB,
koefisien tegangan 0.1ppm/V, induktansi 0.08μH, kapasitansi 0.5pF.
4.5. Penandaan resistor
Resistor
aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan resistansi.
Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai,
biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan terlalu kecil untuk
dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau,
walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah tua atau abu-abu.
Resistor
awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi
seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah satu
ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga.
Aturannya adalah "badan, ujung, titik" memberikan urutan dua digit
resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%. Resistor dengan
toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%) pada
ujung lainnya.
4.6. Identifikasi empat pita
Identifikasi
empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri
dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita
pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan
faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan
pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang terdapat pita
kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan
sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.
Sebagai contoh,
hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104Ω = 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah:
pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6,
dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 104,
yang menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita keempat, merah,
merupakan kode untuk toleransi ± 2%, memberikan nilai 560.000Ω pada keakuratan
± 2%.
Warna
|
Pita pertama
|
Pita kedua
|
Pita ketiga
(pengali) |
Pita keempat
(toleransi) |
Pita kelima
(koefisien suhu) |
Hitam
|
0
|
0
|
× 100
|
||
Cokelat
|
1
|
1
|
×101
|
± 1% (F)
|
100 ppm
|
Merah
|
2
|
2
|
× 102
|
± 2% (G)
|
50 ppm
|
Oranye
|
3
|
3
|
× 103
|
15 ppm
|
|
Kuning
|
4
|
4
|
× 104
|
25 ppm
|
|
Hijau
|
5
|
5
|
× 105
|
± 0.5% (D)
|
|
Biru
|
6
|
6
|
× 106
|
± 0.25% (C)
|
|
Ungu
|
7
|
7
|
× 107
|
± 0.1% (B)
|
|
Abu-abu
|
8
|
8
|
× 108
|
± 0.05% (A)
|
|
Putih
|
9
|
9
|
× 109
|
||
Emas
|
× 10-1
|
± 5% (J)
|
|||
Perak
|
× 10-2
|
± 10% (K)
|
|||
Kosong
|
± 20% (M)
|
4.7. Jenis-jenis
resistor
1.
Rasistor
Tetap (Yaitu
resistor yang nilai hambatannya tetap)
.Contoh
Resistor Tetap.
Resistor Tetap
|
|
|
Standar
|
AS dan Jepang
|
Eropa
|
Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam
resistor tetap.
1.
Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula
daya resistor tersebut.
2.
Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu
yang bisa diterima resistor tersebut.
3.
Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk
dan nilai daya-nya dibandingkan resistor dari bahan carbon.
2.
Resistor
ariabel
Yaitu resistor yang nilai hambatanya dapat
diubah-ubah.
Resistor Variabel juga dapat di bedakan
menjadi dua antara lain :
Resistor Variabel
|
|
|
Standar
|
AS dan Jepang
|
Eropa
|
a.
Resistor
Trimpot
Yaitu resistor Yaitu variabel resistor yang nilai hambatannya dapat
diubah dengan mengunakan obeng.
Contoh jenis resistor Trimpot
b.
Resistor
Potensio
Yaitu resistor Yaitu variabel
resistor yang nilai hambatannya dapat diubah langsung mengunakan tangan (tanpa
alat bantu) dengan cara memutar poros engkol atau mengeser kenop untuk potensio
geser.
Contoh bentuk fisik dari variable
resistor jenis Potensio :